Rabu, 11 Desember 2013
Selasa, 10 Desember 2013
Boleh Nongkrong Seharian
Boleh Nongkrong Seharian
Setelah dioperasi koreng stadium4, Darmo
Munyuk masih harus dirawat di rumah sakit. Setelah kondisinya membaik, badannya dibasuh/dibersihkan oleh suster yang cantik
banget, seksi dan ramah.
Karena
“adiknya” Darmo Munyuk juga dibasuh
suster, maka Darmo Munyuk jadi pusing 7 keliling, lantas dia mencoba menggoda sang suster:
Darmo
Munyuk: “suster, kalau sampeyan tak
kasih 300ribu, boleh nggak aku lihat yang dibalik BH sampeyan..?
”
Suster:
“aahh.. tanggung mas, kalau sampeyan
berani kasih 1juta, nanti sekalian aja saya tunjukin tempat keluarnya bayi..”
Darmo
Munyuk (suuuuuuueeeeneng buaangeett):
“bener mbak, bbboolleeh, ini uangnya.”
Apa yang cocok untuk internetan di tempat saya ?
Apa yang cocok untuk internetan di tempat saya ? saya tinggal di desa semanu, kabupaten gunungkidul, yogyakarta?
semanu niku pundi mas?
kaleh wonosari tebih mboten?
Nek wonten kabel telpon, ngagem speedy mawon.
Nek pengen praktis, ngangge modem gsm mawon.
Mundut seng HSUPA, nek mboten wonten nggih HSDPA mawon.
Biasane teng pameran JEC sok wonten, menawi boten wonten pameran, tindak mawon teng daerah Ramai nopo Jogjatronik.
kula pun dangu dereng mriko, dadine kirang pirsa.
Mangke kartune tinggal mileh.
Seng kepenak niku XL, 150/wulan.
Nek ngangge indosat m2, wonten kuotane. Nek kuotane sampun telas, dadi mboten banter melih.
ngangge telkomsel flash nggih saged.
nek seng mirah niku CDMA, nanging sinyale mboten kuat, mangke ndak repot mboten wonten sinyal.
Jumat, 15 November 2013
Deep Web, Web yang Ditakuti Penegak Hukum
Apakah teman-teman pembaca menyadari bahwa
data-data online yang bisa kita akses melalui browser paling top dunia,
Google, hanya sebesar 0,03% dari total data yang ada? Data yang bisa
kita akses melalui browser populer hanya sebesar 17 Terabyte (TB) dari
lebih 7500 TB data yang berada di dunia maya.
Deep Web, yang dikenal juga dengan sebutan
Deep Net, Invisible Net, Under Net, Hidden Web dan Secret Web, saat ini
menjadi objek yang ditelaah secara serius oleh penegak hukum, karena
melalui sisi gelap dunia maya inilah para penjahat kelas dunia saling
berkomunikasi dan berinteraksi.
Eksplorasi Web @inventionmachine.com
Penjahat yang bermain di bisnis narkoba,
porno, senjata ilegal, perdagangan manusia, pembunuh bayaran hingga
terorisme. Singkatnya, segala jenis bisnis ilegal ada di sini.
Para penjahat menyukai web ini karena
“kelebihan” Deep Web, yaitu anonimitas yang relatif sempurna. Sampai
saat ini belum ada teknologi informasi khusus yang dapat melacak
pengguna Deep Web.
Meskipun Deep Web ini jarang sekali
diketahui oleh netizen(pengguna internet) biasa, namun Deep Web ini tidak membutuhkan
peralatan khusus untuk mengaksesnya, bisa dikatakan semua bisa
mengaksesnya dengan menggunakan software khusus seperti Tor.
Tor bukanlah mesin pencari sejenis Google,
karena memang di dalam Deep Web tidak ada mesin pencari. Tor adalah web
yang mengoleksi sebagian situs-situs yang terdapat di dalam Deep Web.
Situs-situs di dalam Deep Web memiliki nama
domain yang sangat asing bagi netizen biasa, unik dan sangat sulit
untuk diingat, misalnya SdddEEDOHIIDdddgmomionw.onion.Yup, tanpa .com.
Biasanya situs-situs ini berakhiran onion.
Bagi teman-teman pembaca pemerhati
teknologi informasi atau siapapun yang tertarik dan berkepentingan untuk
kebaikan mengenai hal ini, bisa mengkaji lebih dalam di sumber data
yang saya tautkan.
Namun berhati-hatilah, tidak sembarangan mengakses situs-situs yang riskan apalagi berinteraksi dan bertransaksi.
http://kpvz7ki2v5agwt35.onion/wiki/index.php/Main_Page
“It’s a whole new world down there!”
Sekarang cara aksesnya gan
Pertama agan download dulu Tor Browser Bundle di https://www.torproject.org/download/download-easy.html.en
penting kalo gak pake Tor ga bakalan bisa
Kedua agan Install deh tuh Tor Browser sampe selesai
Ketiga terus buka Start Tor Browser.exe (jangan lupa run as administrator) nanti bakal muncul browser baru, paste "7jguhsfwruviatqe.onion" tanpa tanda kutip di address bar. Maka akan muncul the hidden wiki, Selamat browsing deep web
penting kalo gak pake Tor ga bakalan bisa
Kedua agan Install deh tuh Tor Browser sampe selesai
Ketiga terus buka Start Tor Browser.exe (jangan lupa run as administrator) nanti bakal muncul browser baru, paste "7jguhsfwruviatqe.onion" tanpa tanda kutip di address bar. Maka akan muncul the hidden wiki, Selamat browsing deep web
http://media.kompasiana.com/new-media/2013/11/14/deep-web-web-yang-ditakuti-penegak-hukum-609357.html
Selasa, 29 Oktober 2013
Hidup bukanlah sebuah DVD PLAYER
Mungkin kisah ini mempunyai kemiripan dengan kisah-kisah lain, tetapi dari kisah ini semoga bisa diambil hikmah bagi kita semua.
Silahkan menikmati. Cerita ini katanya adalah “kisah nyata” yang
pernah terjadi di Amerika. Seorang pria membawa pulang truk baru
kebanggaannya, kemudian ia meninggalkan truk tersebut sejenak untuk
melakukan kegiatan lain.
Anak lelakinya yang berumur 3 tahun sangat gembira melihat ada truk
baru, ia memukul-mukulkan palu ke truk baru tersebut. Akibatnya truk
baru tersebut penyok dan catnya tergores.
Pria tersebut berlari menghampiri anaknya dan memukulnya, memukul
tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman. Setelah sang ayah tenang
kembali, dia segera membawa anaknya ke rumah sakit. Walaupun dokter
telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari-jari anak yang
hancur tersebut, tetapi ia tetap gagal.
Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan amputasi semua jari pada
kedua tangan anak kecil tersebut. Ketika anak kecil itu sadar dari
operasi amputasi dan jarinya telah tidak ada dan dibungkus perban,
dengan polos ia berkata, “Papa, aku minta maaf tentang trukmu.”
Kemudian, ia bertanya, “Tetapi kapan jari- jariku akan tumbuh kembali?”
Ayahnya pulang ke rumah dan melakukan bunuh diri.
Renungkan cerita di atas! Berpikirlah dahulu sebelum kau kehilangan kesabaran kepada seseorang yang kau cintai.
Truk dapat diperbaiki. Tulang yang hancur dan hati yang disakiti
seringkali tidak dapat diperbaiki. Terlalu sering kita gagal untuk
membedakan antara orang dan perbuatannya, kita seringkali lupa bahwa
mengampuni lebih besar daripada membalas dendam.
Orang dapat berbuat salah. Tetapi, tindakan yang kita ambil dalam
kemarahan akan menghantui kita selamanya. Tahan, tunda dan pikirkan
sebelum mengambil tindakan. Mengampuni dan melupakan, mengasihi satu
dengan lainnya.
Ingatlah, jika kau menghakimi orang, kau tidak akan ada waktu untuk mencintainya Waktu tidak dapat kembali….
Hidup bukanlah sebuah DVD PLAYER, yang dapat di-Backward dan Forward…
Jumat, 25 Oktober 2013
Jebul Anake
Lady Cempluk, siswi SMA 2 Sukoharjo ini memang hobi ngrasani. Suatu hari Cempluk sedang nggosip tentang guru geografi yang baru dikenalnya itu.
“Nduk, Pak Gembus kae jane isoh mulang apa ora ya? Mosok guru kok ra isoh itung-itungan,” curhat Cempluk pada Genduk Nicole yang juga hobi nggosip.
“Iya, Pluk. Mosok angger enek itungan takok muride” timpal Nicole. Saat mereka berdua asyik bergosip tentang Pak Gembus, tiba-tiba Jon Koplo si ketua kelas yang kebetulan duduk di belakangnya memandang mereka dengan wajah sinis.
Cempluk pun segera berbisik kepada Gendhuk Nicole, “Nduk, kok Koplo ngulati awake dhewe terus ya? Po lagi ngerti cewek nggosip,” bisik Cempluk.
“Sok’e awake dewe rame dadi diulatne. Wis rasah digagas,” timpal Nicole. Keduanya pun melanjutkan obrolan tentang Pak Gembus.
Ketika jam pelajaran geografi, Pak Gembus berhalangan hadir. Koplo pun kemudian maju di depan kelas menyampaikan informasi.
“Teman-teman, hari ini Pak Gembus, ayah saya berhalangan hadir karena sedang sakit. Tadi pagi beliau berpesan pada saya agar jam pelajaran ini diisi dengan mengerjakan LKS halaman 5. Nanti sehabis jam pelajaran LKS-nya bisa dikumpulkan,” kata Jon Koplo.
Mak prempeng, wajah Cempluk dan Nicole langsung abang ireng.
“Woo, jebul Koplo anake Pak Gembus ta, mulo pas awake dewe ngrasani kae wonge gur ngulati ae,” bisik Gendhuk Nicole.
“Iya, Nduk. Isin banget aku. Engko nek dikandakne Pak Gembus piye ya?” kata Cempluk panik sekaligus malu apalagi Jon Koplo juga melihat ke arahnya sambil senyum-senyum.
Keeseokan harinya, Lady Cempluk berpapasan dengan Pak Gembus. Dengan perasaan malu dan takut Cempuk pun menyapa, “Selamat pagi, Pak.”
“Eh, selamat pagi juga Mbak’e sing pinter dhewe,” jawab Pak Gembus sambil senyum.
Cempluk pun kaget dan langsung buru-buru menghindar. Ternyata Koplo sudah cerita ke ayahnya tentang obrolan Lady Cempluk dan Gendhuk Nicole.
Mulo nek ngrasani bapake jo nang ngarepe anake, Pluk.
“Nduk, Pak Gembus kae jane isoh mulang apa ora ya? Mosok guru kok ra isoh itung-itungan,” curhat Cempluk pada Genduk Nicole yang juga hobi nggosip.
“Iya, Pluk. Mosok angger enek itungan takok muride” timpal Nicole. Saat mereka berdua asyik bergosip tentang Pak Gembus, tiba-tiba Jon Koplo si ketua kelas yang kebetulan duduk di belakangnya memandang mereka dengan wajah sinis.
Cempluk pun segera berbisik kepada Gendhuk Nicole, “Nduk, kok Koplo ngulati awake dhewe terus ya? Po lagi ngerti cewek nggosip,” bisik Cempluk.
“Sok’e awake dewe rame dadi diulatne. Wis rasah digagas,” timpal Nicole. Keduanya pun melanjutkan obrolan tentang Pak Gembus.
Ketika jam pelajaran geografi, Pak Gembus berhalangan hadir. Koplo pun kemudian maju di depan kelas menyampaikan informasi.
“Teman-teman, hari ini Pak Gembus, ayah saya berhalangan hadir karena sedang sakit. Tadi pagi beliau berpesan pada saya agar jam pelajaran ini diisi dengan mengerjakan LKS halaman 5. Nanti sehabis jam pelajaran LKS-nya bisa dikumpulkan,” kata Jon Koplo.
Mak prempeng, wajah Cempluk dan Nicole langsung abang ireng.
“Woo, jebul Koplo anake Pak Gembus ta, mulo pas awake dewe ngrasani kae wonge gur ngulati ae,” bisik Gendhuk Nicole.
“Iya, Nduk. Isin banget aku. Engko nek dikandakne Pak Gembus piye ya?” kata Cempluk panik sekaligus malu apalagi Jon Koplo juga melihat ke arahnya sambil senyum-senyum.
Keeseokan harinya, Lady Cempluk berpapasan dengan Pak Gembus. Dengan perasaan malu dan takut Cempuk pun menyapa, “Selamat pagi, Pak.”
“Eh, selamat pagi juga Mbak’e sing pinter dhewe,” jawab Pak Gembus sambil senyum.
Cempluk pun kaget dan langsung buru-buru menghindar. Ternyata Koplo sudah cerita ke ayahnya tentang obrolan Lady Cempluk dan Gendhuk Nicole.
Mulo nek ngrasani bapake jo nang ngarepe anake, Pluk.
Gara-gara Belajar Filsafat
Ini cerita tentang si Slamet belajar filsafat. Meski tak lulus SD dan hanya lulus Iqro Jilid 3 Slamet berusaha belajar filsafat. Bukan belajar dari buku namun dalam perbuatan sehari-hari.
Dan dalam satu bulan terakhir ini Slamet doyan mabok, judi, dan maling.
Akhirnya emaknya Ijah, bertanya .
Ijah : Met ... Emak malu sama kamu. Katanya belajar filsafat kehidupan tapi kenapa kelakuanmu bejat.
Slamet : Karena Slamet ingin hidup lebih lama, Mak.
Ijah : Apa? Hidup lebih lama? Orang itu hidupnya harus LURUS Met..... Gak kaya kamu bengkok sana-sini.
Slamet : Justru karena bengkok Slamet bisa panjang umur.
Ijah : Maksudmu? Coba jelasin.
Slamet : Begini Mak.... Emak tahu kan pohon bambu. Bambu yang LURUS itu pasti ditebang lebih dahulu dan MATI. Coba bambu yang bengkok gak ada yang mau menebang. Kan hidupnya lebih lama.
Ijah : ?????????????
Jumat, 18 Oktober 2013
Menang Undian
Jon Koplo semalam bercerita begini,
“Mbus tau ndak Pak Anu, tetangga rumah kita itu? Istrinya abis menang hadiah motor dari undian Bank XYZ lho..”
Tom Gembus setengah antusias menjawab, “Wah, motor apa? Emang tabungannya banyak ya?”
Koplo terkekeh, “Ya ndak nanya tho ya. Lha kamu punya tabungan di bank sana-sini itu pernah menang undian ndak?”
Lhaa… Saya terus jadi kepikiran deh.
Iya ya.. Kok saya ndak pernah menang undian macam begitu ya..
Hahaha..
Malah dulu pernah punya prasangka buruk kalau undian macam begitu itu palsu.
Jangan-jangan pemenangnya juga cuma rekaan semata.
Ah kok saya suka gitu sih ya.
“Mbus tau ndak Pak Anu, tetangga rumah kita itu? Istrinya abis menang hadiah motor dari undian Bank XYZ lho..”
Tom Gembus setengah antusias menjawab, “Wah, motor apa? Emang tabungannya banyak ya?”
Koplo terkekeh, “Ya ndak nanya tho ya. Lha kamu punya tabungan di bank sana-sini itu pernah menang undian ndak?”
Lhaa… Saya terus jadi kepikiran deh.
Iya ya.. Kok saya ndak pernah menang undian macam begitu ya..
Hahaha..
Malah dulu pernah punya prasangka buruk kalau undian macam begitu itu palsu.
Jangan-jangan pemenangnya juga cuma rekaan semata.
Ah kok saya suka gitu sih ya.
Kamis, 17 Oktober 2013
Mari Memasak Dengan Silit..
Silit yang ini, sungguh anti lengket...
Silit yang ini, anti bakteri ....
Asal sering sering dibersihkan, ndak bakal bau kok.. Hwehe..
Halus permukaannya.. (halah..)
Menawan bentuknya.. (halaahh..)
Menggetarkan hati bila disentuh.. (halaaaaaaahhh....!!!!)
Mari ibu ibuuu... Silahkeeenn.. Kita masak pake Silit yaaa...
Silit yang ini, bisa kita buat masak dadar telor...
Silit yang ini, jelas buat nyimpen merica, garem, de es be..
Silit yang ini, ya buat makan tho..
Saya ndak tau ini Silit buat apa.. Saya ndak pinter masak..
Kalo yang ini silit siapa...
Mau liat Silit yang laennya, ibu ibu, bapak bapak..? Silahken dicek disini... dan disini juga Jangan ngelirik saya kayak gituh ah... Silit ini produk home-kitchen buatan Jerman lowh..
Silit yang ini, anti bakteri ....
Asal sering sering dibersihkan, ndak bakal bau kok.. Hwehe..
Halus permukaannya.. (halah..)
Menawan bentuknya.. (halaahh..)
Menggetarkan hati bila disentuh.. (halaaaaaaahhh....!!!!)
Mari ibu ibuuu... Silahkeeenn.. Kita masak pake Silit yaaa...
Silit yang ini, bisa kita buat masak dadar telor...
Silit yang ini, jelas buat nyimpen merica, garem, de es be..
Silit yang ini, ya buat makan tho..
Saya ndak tau ini Silit buat apa.. Saya ndak pinter masak..
Kalo yang ini silit siapa...
Mau liat Silit yang laennya, ibu ibu, bapak bapak..? Silahken dicek disini... dan disini juga Jangan ngelirik saya kayak gituh ah... Silit ini produk home-kitchen buatan Jerman lowh..
Senin, 07 Oktober 2013
Nggak Bisa Terbang Kok Protes
Untuk mengirit biaya. Darmo Munyuk naik pesawat yang paling murah ke rumah
pakdenya di Ambon. Ketika duduk di bangku pesawat Darmo Munyuk kaget melihat
burung beo terikat di bangku sebelahnya. Lalu Darmo Munyuk meminta kopi kepada
pramugari dan si beo menimpali, “dan bawakan saya whisky, bodoh.” Pramugari
datang membawa whisky, tapi ia lupa membawa kopi. Darmo Munyuk mengingatkan
pramugari mengenai kopi pesanannya, tapi lagi-lagi si beo menimpali, “dan bawakan
saya whisky, bodoh!” katanya sambil meminum habis whisky pertama. Pramugari
datang tergopoh- gopoh sambil membawa whisky, tapi tidak juga ingat membawa kopi.
Akhirnya, Darmo Munyuk tidak menahan emosinya. “aku sudah meminta kopi dua kali.
Ambilkan aku kopi sekarang juga, atau aku akan menendangmu mbak..!”
Kini baik Darmo Munyuk maupun si Beo diseret paksa ke pintu darurat dan siap
dilempar keluar oleh dua petugas bertubuh kekar. Tanpa menunggu si beo terjun ke
bawah, tapi sebelumnya ia berkata pada Darmo Munyuk sambil berkata, “Makanya
kalau tidak bisa terbang, jangan ikut-ikutan protes…!!”
Sampun Telas
Untuk menambah penghasilan keluarga. Saropah berinisiatif berjualan es dawet didepan
rumahnya. Lumayanlah buat tambah uang jajan si Sruntul anaknya.
Suatu sore si Ginting Napitupulu, tetangga sebelah rumah yang asli Medan, pesan es dawet pada Saropah, “Pesan es dawet satu gelas mbak!”. “Sampun telas mas!” sapa Saropah ramah. “Haruslah itu…harus pakai gelas”.ujar si Ginting sambil cengengesan. “Mboten wonten mas!” kata Saropah sekali lagi. “Ya haruslah itu, harus pakai santan biar enak” “Edan!” Saropah mulai jengkel karena si Ginting tetap saja nggak mudeng. “Betul itu aku memang dari Medan!” “Sinting!” maki Saropah lagi. “Betul kata kau itu… namaku memang Ginting!!” Saropah :”@$#^!!!!!!!”.
Suatu sore si Ginting Napitupulu, tetangga sebelah rumah yang asli Medan, pesan es dawet pada Saropah, “Pesan es dawet satu gelas mbak!”. “Sampun telas mas!” sapa Saropah ramah. “Haruslah itu…harus pakai gelas”.ujar si Ginting sambil cengengesan. “Mboten wonten mas!” kata Saropah sekali lagi. “Ya haruslah itu, harus pakai santan biar enak” “Edan!” Saropah mulai jengkel karena si Ginting tetap saja nggak mudeng. “Betul itu aku memang dari Medan!” “Sinting!” maki Saropah lagi. “Betul kata kau itu… namaku memang Ginting!!” Saropah :”@$#^!!!!!!!”.
Kamis, 26 September 2013
Selasa, 16 Juli 2013
Tak Pernah Akur
Julaikah sedang membangga-banggakan keluarganya yang memang keluarga tentara.
Julaikah (bangga) :”Buyutku berperang melawan Belanda, Kakekku berperang
melawan Timor Leste, Fretilin. Dan ayahku berperang melawan
orang Papua, OPM.”
Sruntul (kalem) :”Kayaknya keluargamu tidak pernah akur dengan orang lain
deh….!”
Julaikah : “Asem…..”
Julaikah (bangga) :”Buyutku berperang melawan Belanda, Kakekku berperang
melawan Timor Leste, Fretilin. Dan ayahku berperang melawan
orang Papua, OPM.”
Sruntul (kalem) :”Kayaknya keluargamu tidak pernah akur dengan orang lain
deh….!”
Julaikah : “Asem…..”
Harus Berijazah S1
Pada suatu hari Jon Koplo mengunjungi temannya yang telah terpilih menjadi
seorang ketua dewan dan Jon Koplo minta tolong dicarikan pekerjaan.
“Mbus, aku membutuhkan pertolonganmu untuk dapat pekerjaan, tetapi aku tidak lulus
SMA.” Kata Jon Koplo pada Tom Gembus, temannya yang anggota dewan.
“apakah kau anggota partai?” kata Tom Gembus.
“ya tentu saja..” jawab Jon Koplo
“Oke, kau bisa jadi anggota dewan, gajimu 30juta sebulan.” kata Tom Gembus.
“Jangan, berikan aku jabatan yang tidak sepenting itu.” kata Jon Koplo.
“Baiklah kalau begitu, kau akan aku tunjuk menjadi direktur perusahaan Negara, gajimu
20juta sebulan.” Kata Tom Gembus lagi.
“Itu masih terlalu penting untukku, jangan sepenting itu.” Tolak Jon Koplo lagi.
“Baiklah, kamu akan aku angkat sebagai kepala bagian dan statusmu pegawai negeri
dengan gaji 15juta sebulan.” Kata Tom Gembus sambil menghisap cerutunya
“Wah, itu masih terlalu tinggi, mungkin kamu bisa mengangkatku menjadi seorang
tukang ketik saja di kelurahan dengan gaji 500ribu perbulan.” kata Jon Koplo
penuh harap.
“Wah… tidak bisa itu…!!!” kata Tom Gembus dengan muka serius, “untuk menjadi macam
tukang ketik di kelurahan, minimal kau harus punya ijazah S1…!”
seorang ketua dewan dan Jon Koplo minta tolong dicarikan pekerjaan.
“Mbus, aku membutuhkan pertolonganmu untuk dapat pekerjaan, tetapi aku tidak lulus
SMA.” Kata Jon Koplo pada Tom Gembus, temannya yang anggota dewan.
“apakah kau anggota partai?” kata Tom Gembus.
“ya tentu saja..” jawab Jon Koplo
“Oke, kau bisa jadi anggota dewan, gajimu 30juta sebulan.” kata Tom Gembus.
“Jangan, berikan aku jabatan yang tidak sepenting itu.” kata Jon Koplo.
“Baiklah kalau begitu, kau akan aku tunjuk menjadi direktur perusahaan Negara, gajimu
20juta sebulan.” Kata Tom Gembus lagi.
“Itu masih terlalu penting untukku, jangan sepenting itu.” Tolak Jon Koplo lagi.
“Baiklah, kamu akan aku angkat sebagai kepala bagian dan statusmu pegawai negeri
dengan gaji 15juta sebulan.” Kata Tom Gembus sambil menghisap cerutunya
“Wah, itu masih terlalu tinggi, mungkin kamu bisa mengangkatku menjadi seorang
tukang ketik saja di kelurahan dengan gaji 500ribu perbulan.” kata Jon Koplo
penuh harap.
“Wah… tidak bisa itu…!!!” kata Tom Gembus dengan muka serius, “untuk menjadi macam
tukang ketik di kelurahan, minimal kau harus punya ijazah S1…!”
Senin, 15 Juli 2013
Minum Obat
Pada bulan puasa Jon Koplo lagi mengajar les kepada anak-anak muridnya. Ndilalah dheweke puyeng alias sakit kepala. Jon Koplo lalu minum Bodrex.
"Pak Jon Koplo gak puasa ya," kata salah seorang muurid.
"Bapak lagi halangan ya...!" kata murid lainnya.
"Sepertinya Bapak lagi sakit, " kata murid yang duduk di belakang.
"Ini bulan puasa, kenapa bapak minum obat?" kata murid yang duduk di depan.
"Itulah hebatnya Bodrex, bisa diminum kapan saja," jawab Jon Koplo.
"Pak Jon Koplo gak puasa ya," kata salah seorang muurid.
"Bapak lagi halangan ya...!" kata murid lainnya.
"Sepertinya Bapak lagi sakit, " kata murid yang duduk di belakang.
"Ini bulan puasa, kenapa bapak minum obat?" kata murid yang duduk di depan.
"Itulah hebatnya Bodrex, bisa diminum kapan saja," jawab Jon Koplo.
Kamis, 11 Juli 2013
Persaingan Ketat
Darmo Munyuk membuka usaha toko pakaian. Suatu ketika Darmo Munyuk kaget ketika seorang saingan baru, membuka toko di sebelah kirinya.
Sebuah spanduk besar telah dipasang dengan tulisan "PAKAIAN IMPORT"
Darmo Munyuk bermasalah untuk kedua kalinya ketika pesaing lain menyewa gedung di sebelah kanannya, dan mendirikan spanduk yang jauh lebih besar dengan tulisan "HARGA TERMURAH"
Darmo Munyuk benar-benar depresi, namun keesokan harinya, Darmo Munyuk datang dengan sebuah ide yang cemerlang.
Darmo Munyuk tidak mau kalah, dia memasang spanduk yang lebih besar dari kedua pesaingnya di tokonya sendiri..... Dengan tulisan... "MASUKNYA LEWAT SINI"
Sebuah spanduk besar telah dipasang dengan tulisan "PAKAIAN IMPORT"
Darmo Munyuk bermasalah untuk kedua kalinya ketika pesaing lain menyewa gedung di sebelah kanannya, dan mendirikan spanduk yang jauh lebih besar dengan tulisan "HARGA TERMURAH"
Darmo Munyuk benar-benar depresi, namun keesokan harinya, Darmo Munyuk datang dengan sebuah ide yang cemerlang.
Darmo Munyuk tidak mau kalah, dia memasang spanduk yang lebih besar dari kedua pesaingnya di tokonya sendiri..... Dengan tulisan... "MASUKNYA LEWAT SINI"
Telat Bali
Saropah dengan tidak sabar menunggu kepulangan Sruntul, anak lelakinya. Suntul seharusnya sudah pulang sekolah setengah jam yang lalu. Tak lama kemudian Sruntul pulang.
"Ngopo kowe telat bali?" tanya Saropah. "Opo ono pelajaran tambahan?"
"Ora buk.... aku mandek neng dalan," sahutnya.
"Lha keneng ngopo?"
"Ono embah kelangan duwit rongpuluh ewu."
"Oh, dadi kowe telat amargo nulung mbahe kuwi nggoleki duwit sing ilang mau? Pancen apikan tenan anaku siji iki...!"
"Ora buk, ora koyo ngono," bantah Sruntul.
"Aku ora obah setengah jam amargo ngidak duwit mbahe. Aku ngenteni mbahe lungo, kekeselen nggoleki duwite...!"
Saropah : "Swempruooll!!"
"Ngopo kowe telat bali?" tanya Saropah. "Opo ono pelajaran tambahan?"
"Ora buk.... aku mandek neng dalan," sahutnya.
"Lha keneng ngopo?"
"Ono embah kelangan duwit rongpuluh ewu."
"Oh, dadi kowe telat amargo nulung mbahe kuwi nggoleki duwit sing ilang mau? Pancen apikan tenan anaku siji iki...!"
"Ora buk, ora koyo ngono," bantah Sruntul.
"Aku ora obah setengah jam amargo ngidak duwit mbahe. Aku ngenteni mbahe lungo, kekeselen nggoleki duwite...!"
Saropah : "Swempruooll!!"
3 Orang Tes CPNS
Suatu hari, si A, B, dan C datang ke kantor untuk mengikuti tes CPNS. Hari itu materinya wawancara lisan. Satu persatu mereka dipanggil pewawancara.
Si A memasuki ruangan.
Pewawancara : "berapa 100 ditambah 100?"
Si A : "250, Pak"
Pewawancara : "Maaf, anda tidak diterima. Alasannya, anda bermental korupsi."
Si A keluar ruangan
Si B memasuki ruangan.
Pewawancara : "berapa 100 ditambah seratus ?"
Si B : "150, Pak."
Pewawancara : "Maaf anda tidak diterima. Alasannya, anda merugikan Negara."
Si B keluar ruangan
Si C memasuki ruangan.
Pewawancara : "berapa 100 ditambah 100?"
Si C : "Terserah bapak. Saya siap melaksanakan."
Pewawancara : "OK! Anda diterima sebagai PNS! Alasannya, Anda penuh pengertian."
Si A memasuki ruangan.
Pewawancara : "berapa 100 ditambah 100?"
Si A : "250, Pak"
Pewawancara : "Maaf, anda tidak diterima. Alasannya, anda bermental korupsi."
Si A keluar ruangan
Si B memasuki ruangan.
Pewawancara : "berapa 100 ditambah seratus ?"
Si B : "150, Pak."
Pewawancara : "Maaf anda tidak diterima. Alasannya, anda merugikan Negara."
Si B keluar ruangan
Si C memasuki ruangan.
Pewawancara : "berapa 100 ditambah 100?"
Si C : "Terserah bapak. Saya siap melaksanakan."
Pewawancara : "OK! Anda diterima sebagai PNS! Alasannya, Anda penuh pengertian."
Telah Bertunangan
Sruntul tak bisa tidur malam itu. Dia pun minta didongengi oleh Darmo Munyuk bapaknya. Begini ceritanya :
Ada seorang cowok namanya SONY. Dia jatuh cinta sama cewek yang mempesona bernama NOKIA. SONY pun berniat untuk mengajak NOKIA pergi. Namun dia dihadang oleh dua orang bersaudara MOTO dan ROLA. SONY pun mengadu kepada kakaknya SAMSUNG. Dengan bantuan kakaknya SONY akhirnya bisa menyatakan cinta pada NOKIA. Tapi sayang ternyata NOKIA telah bertunangan dengan BLACKBERRY. MOTO dan ROLA pub berkata pada SONY, " NEXIAAAAAAAN deh lu." Sruntul langsung ngorok saat itu juga
Ada seorang cowok namanya SONY. Dia jatuh cinta sama cewek yang mempesona bernama NOKIA. SONY pun berniat untuk mengajak NOKIA pergi. Namun dia dihadang oleh dua orang bersaudara MOTO dan ROLA. SONY pun mengadu kepada kakaknya SAMSUNG. Dengan bantuan kakaknya SONY akhirnya bisa menyatakan cinta pada NOKIA. Tapi sayang ternyata NOKIA telah bertunangan dengan BLACKBERRY. MOTO dan ROLA pub berkata pada SONY, " NEXIAAAAAAAN deh lu." Sruntul langsung ngorok saat itu juga
PSK Istimewa
GARA-GARA dollar harganya ngga karu-karuan, menjadikan si Ucok OKB (orang kaya baru). Maklum kebon kopi dia seabreg-abreg, mana harga kopi lagi bagus-bagusnya. Sehabis panen, dia pengin memanjakan diri, pergi ke lakarta. Nggak lupa bawa Darmo Munyuk, centeng kesayangannya. Sesampai di lakarta, dia menginap di hotel bintang lima. Giliran mau makan dipanggilnya si centeng. Ucok :"He Darmo Munyuk....aku pengen makan nasi goreng... Darmo Munyuk : " Siap bos..." Ucok :"Eh... jangan lupa yang istimewa." Darmo Munyuk : "Istimewa gimana bos?" Ucok : 'Istimewa tu artinva pakai telor dua." Darmo Munyuk pun segera pergi membeli pesanan si bos. Agak siangan dikit perut si Ucok berasa lapar lagi. Ucok :"Darmo Munyuk siang-siang begini enaknya makan mie goreng nihh..Jangan lupa yang Istimewa." Darmo Munyuk :"beres boss." Darmo munyuk pun segera pergi membeli pesanan si bos. Malam hariya, karena AC hotel yang kelewat dingin, giliran barang si Ucok yang minta jatah. Ucok :"Darmo Munyuk aku pengen wanita penghibur, carikan aku cewek dong. Jangan lupa yang istimewa ya...
Darmo Munyuk pun segera ngacir nyari pesenan si bos
Ketika akan "hohohiehe" si Ucok teriak : " He Darmo Munyuk kesini kau ....Berengsek kau. Aku minta cewek yang istimewa kenapa kau kasih aku bencong?!! Darmo Munyuk : "Lha kan sesuai pesanan si bos, istimewa, telornya dua
Darmo Munyuk pun segera ngacir nyari pesenan si bos
Ketika akan "hohohiehe" si Ucok teriak : " He Darmo Munyuk kesini kau ....Berengsek kau. Aku minta cewek yang istimewa kenapa kau kasih aku bencong?!! Darmo Munyuk : "Lha kan sesuai pesanan si bos, istimewa, telornya dua
Ngga Sampai Ngelupas
Saropah sudah sebulan jadi pembantu di sebuah rumah milik seorang pejabat. Suatu pagi Saropah menemukan sesuatu yang dianggapnya aneh. Saropah langsung berlari menemui sang nyonya majikan yang lagi nyantai di pinggir kolam. Tanpa babibu Saropah langsung bertanya Saropah:"Nyonya ini apa?(sambil memperlihatkan barang yang didapatnya)" Nyonya:"Dasar orang kampung...itu namanya kondom, Biasanya alat untuk begituan???" Saropah: (dengan lugunya menjawab), tapi nyonya saya kalau begituan sama suami saya nggak sampai ngelupas begini nyonya..' Nyonya:"#@#$??????"
Rabu, 10 Juli 2013
Gara-gara Alarm
Lady Cempluk adalah seorang mahasiswi yang taat menjalankan ibadah
agama, termasuk berpuasa. Ceritanya, Cempluk hendak puasa sunnah di hari
Kamis. Malam sebelumnya, sesudah mengikuti acara di kampus sampai larut
malam, Cempluk pun meminta ibunya menyiapkan sahur untuk besok.
“Bu, besok kulo puasa, takseh wonten lauk kan?”, tanya Cempluk pada Jeng Janeth, ibunya.
“Iyo nduk, kae wes ibu siapke. Sahur dewe ya?”, jawab Janeth.
Cempluk pun beranjak ke kamar dan tak lupa nyetel alarm jam tiga dini hari agar bisa bangun. Alarm Cempluk pun berbunyi jam tiga, namun karena saking capek habis berkegiatan di kampus seharian, Cempluk cuma ngolat-ngolet ngunjukke selimutnya dan tambah angler.
“Waduh, suara bayi neng ndi kae?” batin Janeth yang mendengar suara bayi oek-oek. “Pak…pak…kok ono suara bayi kae neng ndi?” ujar Janeth sambil ngoglek-ngoglek Mas Behi, suaminya.
“Jangan-jangan ono bayi dibuang wong tuane pak,” duga Janeth tambah deg-degan.
Mas behi yang juga mendengar suara tangis yang semakin kencang juga tambah penasaran.
“Yawes, ayo diluru bu suara kuwi soko ndi,” ungkap Mas Behi.
Mereka pun langsung menuju teras rumah, namun tak menemukan arah suara tersebut. Akhirnya mereka mencari ke samping rumah, namun gak ketemu juga.
“Bu, suarane kok soko kamare Cempluk,” ujar Mas Behi kaget. “Yawes, ayo digugah bocahe pak”, jawab janeth.
“Nduk, Cempluk, tangi nduk. Ono bayi dibuang wong tuane,” teriak Janeth sambil nggedor pintu.
Cempluk pun bangun gragapan karena kaget. “Bayi nopo tho bu, niki lho suara alarm ponsel kulo,” jawab cempluk sambil pringas-pringis.
“Oalah nduk, tak kiro ono bayi dibuang. Biasane alarmmu gak kuwi bunyine je,” ujar Janeth.
“Bu, besok kulo puasa, takseh wonten lauk kan?”, tanya Cempluk pada Jeng Janeth, ibunya.
“Iyo nduk, kae wes ibu siapke. Sahur dewe ya?”, jawab Janeth.
Cempluk pun beranjak ke kamar dan tak lupa nyetel alarm jam tiga dini hari agar bisa bangun. Alarm Cempluk pun berbunyi jam tiga, namun karena saking capek habis berkegiatan di kampus seharian, Cempluk cuma ngolat-ngolet ngunjukke selimutnya dan tambah angler.
“Waduh, suara bayi neng ndi kae?” batin Janeth yang mendengar suara bayi oek-oek. “Pak…pak…kok ono suara bayi kae neng ndi?” ujar Janeth sambil ngoglek-ngoglek Mas Behi, suaminya.
“Jangan-jangan ono bayi dibuang wong tuane pak,” duga Janeth tambah deg-degan.
Mas behi yang juga mendengar suara tangis yang semakin kencang juga tambah penasaran.
“Yawes, ayo diluru bu suara kuwi soko ndi,” ungkap Mas Behi.
Mereka pun langsung menuju teras rumah, namun tak menemukan arah suara tersebut. Akhirnya mereka mencari ke samping rumah, namun gak ketemu juga.
“Bu, suarane kok soko kamare Cempluk,” ujar Mas Behi kaget. “Yawes, ayo digugah bocahe pak”, jawab janeth.
“Nduk, Cempluk, tangi nduk. Ono bayi dibuang wong tuane,” teriak Janeth sambil nggedor pintu.
Cempluk pun bangun gragapan karena kaget. “Bayi nopo tho bu, niki lho suara alarm ponsel kulo,” jawab cempluk sambil pringas-pringis.
“Oalah nduk, tak kiro ono bayi dibuang. Biasane alarmmu gak kuwi bunyine je,” ujar Janeth.
Dikira SPG
Saat masih duduk di bangku SMK, Jeng Janeth dan teman-temannya study tour ke sebuah SMK di Bandung.
“Anak-anak, jangan lupa besok bawa kaos seragam kita yang baru. Karena kunjungan pertama besok ke SMK terbaik di Kota Bandung, kita harus tampil yang baik”, pesan Mas Behi, guru sekolah Janeth.
Setelah sampai, rombongan berangkat menuju SMK. Sesampainya di sana, acara berlangsung sekitar 2 jam. “Aduh, inyong wes gak sabar pengen belanja neng Cibaduyut dan Cihampelas,” bisik Janeth pada Lady Cempluk, temannya.
Akhirnya acara itupun selesai. “Anak-anak, acara selanjutnya adalah jalan-jalan. Ingat, waktu kalian 3 jam. Setelah itu, kumpul lagi di bus. Oke?” ujar Mas Behi.
“Eh jeng, kita ganti baju dimana ini? Masak pake seragam?” tanya cempluk ketika turun dari bus. “Mengko golek toilet lah Pluk, tenang bae,” jawab Janeth.
Namun karena asyik lihat ke sana ke mari, mereka lupa ganti baju, hingga mereka sampai di sebuah toko pakaian, Cempluk ingin mencoba sebuah baju. “Jeng, tunggu ngarep kene ya, aku meh nyoba baju sek. Nitip tasku,” ujar Cempluk menuju kamar ganti.
Jeng Janeth berdiri di dekat kamar ganti, dan tiba-tiba… “Mbak, celana nomor 35 ada gak,” tanya John Koplo, seorang pembeli pada Jeng Janeth.
Mak jegagik!!!!
“Aduh, ngapunten mas, saya bukan SPG-nya. Saya juga pembeli di sini. Itu SPG-nya,” jawab Janeth sambil menunjuk seorang SPG.
“Walah, saya kira SPG. Habis banyak yang pake seragam yang sama,” ungkap Koplo sambil cekikikan.
“Duh, gara-gara pake seragam ini, dikira SPG,” batin Janeth.
“Anak-anak, jangan lupa besok bawa kaos seragam kita yang baru. Karena kunjungan pertama besok ke SMK terbaik di Kota Bandung, kita harus tampil yang baik”, pesan Mas Behi, guru sekolah Janeth.
Setelah sampai, rombongan berangkat menuju SMK. Sesampainya di sana, acara berlangsung sekitar 2 jam. “Aduh, inyong wes gak sabar pengen belanja neng Cibaduyut dan Cihampelas,” bisik Janeth pada Lady Cempluk, temannya.
Akhirnya acara itupun selesai. “Anak-anak, acara selanjutnya adalah jalan-jalan. Ingat, waktu kalian 3 jam. Setelah itu, kumpul lagi di bus. Oke?” ujar Mas Behi.
“Eh jeng, kita ganti baju dimana ini? Masak pake seragam?” tanya cempluk ketika turun dari bus. “Mengko golek toilet lah Pluk, tenang bae,” jawab Janeth.
Namun karena asyik lihat ke sana ke mari, mereka lupa ganti baju, hingga mereka sampai di sebuah toko pakaian, Cempluk ingin mencoba sebuah baju. “Jeng, tunggu ngarep kene ya, aku meh nyoba baju sek. Nitip tasku,” ujar Cempluk menuju kamar ganti.
Jeng Janeth berdiri di dekat kamar ganti, dan tiba-tiba… “Mbak, celana nomor 35 ada gak,” tanya John Koplo, seorang pembeli pada Jeng Janeth.
Mak jegagik!!!!
“Aduh, ngapunten mas, saya bukan SPG-nya. Saya juga pembeli di sini. Itu SPG-nya,” jawab Janeth sambil menunjuk seorang SPG.
“Walah, saya kira SPG. Habis banyak yang pake seragam yang sama,” ungkap Koplo sambil cekikikan.
“Duh, gara-gara pake seragam ini, dikira SPG,” batin Janeth.
Puasa, Tapi Ngopi
Kanggo tamba kempong lan ngantuk, Juned numpak motor kliling Sumber, Ibukota Kabupaten Cirebon kang durung suwe olih Adipura.
Weruh Dulkamid lagi nongkrong ning Koprasi Tunas Kencana, deweke langsung ngupai weruh ning Salamah, rabie Dulkamid.
"Yu, Mama Kamid lagi ngopi ning koprasi."
"Waduh, kurang ajar, kita pegel-pegel masak opor ayam kanggo saur, sekien malah ngopi karo njabur, awas yen balik tek banjur!"
Ora suwe Dulkamid balik. Salamah langsung nyewoti lakie. "Ma isin beli anak wis gedhe-gedhe tapi kelakuan masih kaya ABG...!"
"Maksude Mimi kepriben?"
"Jare mau ngopi ning koprasi."
"Astaghfirullah Mi....., iya Mama ngopi, tapi ngopi sertipikat tanah, bli nginum kopi, kih fotokopiane...! Jare Dulkamid mbari mbanting map isie fotokopian.
"Hah, bukat kuh nginum kopi. Pangapura ya Ma....," Salamah ngrasa salah.
Weruh Dulkamid lagi nongkrong ning Koprasi Tunas Kencana, deweke langsung ngupai weruh ning Salamah, rabie Dulkamid.
"Yu, Mama Kamid lagi ngopi ning koprasi."
"Waduh, kurang ajar, kita pegel-pegel masak opor ayam kanggo saur, sekien malah ngopi karo njabur, awas yen balik tek banjur!"
Ora suwe Dulkamid balik. Salamah langsung nyewoti lakie. "Ma isin beli anak wis gedhe-gedhe tapi kelakuan masih kaya ABG...!"
"Maksude Mimi kepriben?"
"Jare mau ngopi ning koprasi."
"Astaghfirullah Mi....., iya Mama ngopi, tapi ngopi sertipikat tanah, bli nginum kopi, kih fotokopiane...! Jare Dulkamid mbari mbanting map isie fotokopian.
"Hah, bukat kuh nginum kopi. Pangapura ya Ma....," Salamah ngrasa salah.
Kleru Tur Banget
Kisah nyata yang menjengkelkan namun menggelikan ini dialami oleh
Gendhuk Nicole, mahasiswi sebuah universitas swasta di Solo, belum lama
ini. Saat akan pulang ke rumahnya, di daerah Sambi, Boyolali, Gendhuk
naik bus dari Kartasura. Ndilalah waktu itu bus sudah dipenuhi penumpang. Gendhuk mulai tengok kiri-kanan mencari tempat duduk yang kosong.
Tiba-tiba ada seorang pria paro baya berteriak memanggilnya. “Mbak Cempluk, Mbak Cempluk…! Kene hlo, lungguh jejerku kene! Iki wis tak bayari sisan,” katanya sambil menyerahkan uang kepada kondektur.
Dengan terpaksa Gendhuk Nicole duduk di samping pria tak dikenalnya tadi karena memang di situlah satu-satunya tempat duduk yang kosong. Setelah duduk, Gendhuk pun langsung memberikan klarifikasi kepada pria itu, “Nuwun sewu, Pak, nami kula sanes Cempluk. Kula Gendhuk, Pak.”
Mendengar ucapan itu, pria tadi menyahut, “Wis ta, rasah ngeyel, aku ngerti, njenengan ki rak bojone Mas Tom Gembus ta?”
“Sanes Pak, kula niki dereng ningkah,” jawab Gendhuk Nicole ngeyel.
“Halah, rasah ngapusi. Karo tangga kampung kok ndadak ngapusi. Aku ki ya arep mulih nyang Simo,” ujar pria tersebut. Gendhuk hanya manggut-manggut saja, tidak menanggapi.
Sampai di daerah Sambi, Gendhuk langsung beranjak dari tempat duduknya sambil berpamitan kepada pria yang telah membayari ongkos busnya itu. “Mangga Pak, kula mandhap mriki. Griya kula wonten Sambi kok, Pak.”
“Wooo, jebul aku iki mau kleru ta?” ujar pria itu sambil garuk-garuk kepala.
“Nggih, Pak, kleru tur buanget…” ucap Gendhuk sambil tersenyum.
Kontan para penumpang lain pada ngguyu ngakak mendengar perdebatan Gendhuk Nicole dengan pria yang sok akrab tadi.
Tiba-tiba ada seorang pria paro baya berteriak memanggilnya. “Mbak Cempluk, Mbak Cempluk…! Kene hlo, lungguh jejerku kene! Iki wis tak bayari sisan,” katanya sambil menyerahkan uang kepada kondektur.
Dengan terpaksa Gendhuk Nicole duduk di samping pria tak dikenalnya tadi karena memang di situlah satu-satunya tempat duduk yang kosong. Setelah duduk, Gendhuk pun langsung memberikan klarifikasi kepada pria itu, “Nuwun sewu, Pak, nami kula sanes Cempluk. Kula Gendhuk, Pak.”
Mendengar ucapan itu, pria tadi menyahut, “Wis ta, rasah ngeyel, aku ngerti, njenengan ki rak bojone Mas Tom Gembus ta?”
“Sanes Pak, kula niki dereng ningkah,” jawab Gendhuk Nicole ngeyel.
“Halah, rasah ngapusi. Karo tangga kampung kok ndadak ngapusi. Aku ki ya arep mulih nyang Simo,” ujar pria tersebut. Gendhuk hanya manggut-manggut saja, tidak menanggapi.
Sampai di daerah Sambi, Gendhuk langsung beranjak dari tempat duduknya sambil berpamitan kepada pria yang telah membayari ongkos busnya itu. “Mangga Pak, kula mandhap mriki. Griya kula wonten Sambi kok, Pak.”
“Wooo, jebul aku iki mau kleru ta?” ujar pria itu sambil garuk-garuk kepala.
“Nggih, Pak, kleru tur buanget…” ucap Gendhuk sambil tersenyum.
Kontan para penumpang lain pada ngguyu ngakak mendengar perdebatan Gendhuk Nicole dengan pria yang sok akrab tadi.
Darmo Munyuk
Saat itu Darmo
Munyuk masih bujang dan jadi aktivis kampung. Suatu hari Darmo Munyuk, Karto Wedus dan Parno Celeng beserta para pemuda jomblo lainnya berdemonstrasi di depan gedung DPR. Dalam orasinya Darmo Munyuk ngomong,
“Bapak Ibu yang terhormat, kami menerima jika anda membungkam aspirasi kami dengan kepentingan politik.
Kami memahami jika anda memiskinkan kami dengan kenaikan BBM.
Tapi kami sangat tidak menerima jika anda melegalkan pernikahan sejenis, itu sangat merugikan kami.
Tanpa
adanya pernikahan sejenis saja kami masih JOMBLO, apalagi kalau ada,
maka kami semakin tidak kebagian. Dengarlah jeritan hati kami...!”
Gambar Wong Ibadah
Misbo oli tugas sing Guru Lamsijan kongkon ngumpulaken kliping wong sing lagi beribadah puasa.
"Anak-anak, kliping gambar atawa poto wong sing lagi ibadah puasa. Tugas mau dikumpulaken minggu arep, " jare Lamsijan.
Let seminggu, rupane Misbo klalen yen deweke oli tugas sing Guru Lamsijan.
"Ayo anak-anak klipinge dikumpulaken, " jare Lamsijan.
Misbo klabakan. Ahire jukut poto deweke sing tas terus ditempel ning kertas bari dipai judul, "Tugas Kliping Poto Wong Beribadah".
Lamsijan mriksa tugas murid-muride. Pas mriksa dake Misbo Lamsijan sewot.
"Apa maksude sira nempel poto dewek ning tugas kliping?" takon Lamsijan.
"Iku gambar wong lagi beribadah Pak Guru. Sekien kan wulan puasa," jawab Misbo.
"Anak-anak, kliping gambar atawa poto wong sing lagi ibadah puasa. Tugas mau dikumpulaken minggu arep, " jare Lamsijan.
Let seminggu, rupane Misbo klalen yen deweke oli tugas sing Guru Lamsijan.
"Ayo anak-anak klipinge dikumpulaken, " jare Lamsijan.
Misbo klabakan. Ahire jukut poto deweke sing tas terus ditempel ning kertas bari dipai judul, "Tugas Kliping Poto Wong Beribadah".
Lamsijan mriksa tugas murid-muride. Pas mriksa dake Misbo Lamsijan sewot.
"Apa maksude sira nempel poto dewek ning tugas kliping?" takon Lamsijan.
"Iku gambar wong lagi beribadah Pak Guru. Sekien kan wulan puasa," jawab Misbo.
Salah Masuk Bioskop
Siapa bilang santri tidak boleh nonton bioskop? Beberapa waktu
lalu ketika gedung bioskop memutar film sejarah salah satu kiai besar
negeri ini, Jon Koplo seorang santri yang tinggal di Karanganyar ini
tidak menyia-nyiakan kesempatan. Bersama teman-teman santri lainnya,
Koplo ngacir menuju salah satu mal yang megah di Solo.
Namanya juga wong ndesa, seumur-umur baru kali ini Koplo mencicipi nikmatnya duduk di depan layar lebar yang full AC. Sayangnya, karena kenikmatan itulah di sela-sela pertunjukan, Koplo jadi kebelet pipis.
“Mbus, aku pengin pipis. Kolahe ngendi ya?” tanya Koplo kepada salah satu temannya, Tom Gembus.
“Kae hlo, lawang tulisane “exit” sing murup abang, ” jawab Gembus. Koplo pun langsung keluar mencari keberadaan toilet.
Beberapa menit berlalu. Setelah lega mengeluarkan zat cairnya, Koplo pun keluar dari toilet dan mencari pintu exit yang tadi. Tapi alangkah kagetnya Koplo ketika masuk bioskop… “Horok! Penontone kok dadi mbludak? Padahal tadi cuma separuhnya saja,” Koplo gemremeng sendiri sambil meninggalkan ruang bioskop dan segera meng-SMS Gembus. “Mbus, kursine kok dadi kebak? Kowe metua sik wae.”
Tak lama kemudian keluarlah Tom Gembus, namun njedhul-nya lewat pintu yang satunya. Gembus sudah mengira kalau Koplo pasti salah masuk bioskop karena ada 4 pintu keluar yang berarti ada 4 gedung bioskop.
“Mau pindah bioskop ya, Mas?” goda Gembus dengan wajah ngampet ngguyu.
“Asem-ik, ana kanca salah malah diguyu,” jawab Koplo kisinan.
Ternyata Jon Koplo tadi salah masuk ke ruang bioskop yang memutar film penyanyi-penyanyi junior yang penontonnya mbludak.
Namanya juga wong ndesa, seumur-umur baru kali ini Koplo mencicipi nikmatnya duduk di depan layar lebar yang full AC. Sayangnya, karena kenikmatan itulah di sela-sela pertunjukan, Koplo jadi kebelet pipis.
“Mbus, aku pengin pipis. Kolahe ngendi ya?” tanya Koplo kepada salah satu temannya, Tom Gembus.
“Kae hlo, lawang tulisane “exit” sing murup abang, ” jawab Gembus. Koplo pun langsung keluar mencari keberadaan toilet.
Beberapa menit berlalu. Setelah lega mengeluarkan zat cairnya, Koplo pun keluar dari toilet dan mencari pintu exit yang tadi. Tapi alangkah kagetnya Koplo ketika masuk bioskop… “Horok! Penontone kok dadi mbludak? Padahal tadi cuma separuhnya saja,” Koplo gemremeng sendiri sambil meninggalkan ruang bioskop dan segera meng-SMS Gembus. “Mbus, kursine kok dadi kebak? Kowe metua sik wae.”
Tak lama kemudian keluarlah Tom Gembus, namun njedhul-nya lewat pintu yang satunya. Gembus sudah mengira kalau Koplo pasti salah masuk bioskop karena ada 4 pintu keluar yang berarti ada 4 gedung bioskop.
“Mau pindah bioskop ya, Mas?” goda Gembus dengan wajah ngampet ngguyu.
“Asem-ik, ana kanca salah malah diguyu,” jawab Koplo kisinan.
Ternyata Jon Koplo tadi salah masuk ke ruang bioskop yang memutar film penyanyi-penyanyi junior yang penontonnya mbludak.
Bingkisan Plus Iklan
Tom Gembus, seorang mubalig terkenal di Sukoharjo, beberapa waktu lalu diaturi Lady Cempluk yang tinggal di Kartasura untuk mengisi ular-ular dan pembacaan doa pada pernikahan anaknya yang bernama Gendhuk Nicole.
Singkat kata, acara pernikahan pun berjalan lancar. Lady Cempluk merasa puas dengan nasihat dan doa Tom Gembus kepada mempelai berdua.
Keesokan harinya, Lady Cempluk berbelanja roti ter-ter sebagai bingkisan untuk semua pihak yang telah membantu. Khusus untuk Tom Gembus, bingkisan itu diselipi amplop berisi uang. Semua bingkisan pun diantar ke alamat masing-masing, kecuali bagian Tom Gembus yang belum karena sudah sore dan hujan. Akhirnya bingkisan itu dibawa pulang lagi.
Celakanya, adik Gendhuk Nicole yang bernama Jon Koplo mengetahui isi bingkisan itu. Dengan diam-diam, cah nylinthis itu mengambil amplop berisi uang itu. Karena takut terbongkar, dengan “kreatif”-nya Koplo mencari amplop kosong untuk mengganti amplop yang tadi telah disobek dan diambil isinya. Sayang, Koplo tidak menemukan amplop pengganti. Tak kurang akal, ia pun mengambil selembar kertas di meja dan melipatnya seperti ukuran amplop dan memasukkan ke dalam bingkisan.
Esok harinya, Cempluk sudah bertamu ke rumah Tom Gembus untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan bingkisan. Setelah merasa cukup, Cempluk pun pulang.
Sepeninggal Cempluk, Gembus membuka bingkisan, dan menemukan sebuah kertas berukuran amplop. Setelah dibuka, eee, ternyata hanya selembar kertas selebaran bertuliskan “Kredit Sepeda Motor Murah, Bunga Ringan”. Tom Gembus langsung tertawa. “Eeealah.. malah kon kridhit montor…!”
Sayangnya, sampai sekarang kesalahpahaman itu tak terkonfirmasi.
Singkat kata, acara pernikahan pun berjalan lancar. Lady Cempluk merasa puas dengan nasihat dan doa Tom Gembus kepada mempelai berdua.
Keesokan harinya, Lady Cempluk berbelanja roti ter-ter sebagai bingkisan untuk semua pihak yang telah membantu. Khusus untuk Tom Gembus, bingkisan itu diselipi amplop berisi uang. Semua bingkisan pun diantar ke alamat masing-masing, kecuali bagian Tom Gembus yang belum karena sudah sore dan hujan. Akhirnya bingkisan itu dibawa pulang lagi.
Celakanya, adik Gendhuk Nicole yang bernama Jon Koplo mengetahui isi bingkisan itu. Dengan diam-diam, cah nylinthis itu mengambil amplop berisi uang itu. Karena takut terbongkar, dengan “kreatif”-nya Koplo mencari amplop kosong untuk mengganti amplop yang tadi telah disobek dan diambil isinya. Sayang, Koplo tidak menemukan amplop pengganti. Tak kurang akal, ia pun mengambil selembar kertas di meja dan melipatnya seperti ukuran amplop dan memasukkan ke dalam bingkisan.
Esok harinya, Cempluk sudah bertamu ke rumah Tom Gembus untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan bingkisan. Setelah merasa cukup, Cempluk pun pulang.
Sepeninggal Cempluk, Gembus membuka bingkisan, dan menemukan sebuah kertas berukuran amplop. Setelah dibuka, eee, ternyata hanya selembar kertas selebaran bertuliskan “Kredit Sepeda Motor Murah, Bunga Ringan”. Tom Gembus langsung tertawa. “Eeealah.. malah kon kridhit montor…!”
Sayangnya, sampai sekarang kesalahpahaman itu tak terkonfirmasi.
Langganan:
Komentar (Atom)









