Tom Gembus, seorang mubalig terkenal di Sukoharjo, beberapa waktu lalu diaturi Lady Cempluk yang tinggal di Kartasura untuk mengisi ular-ular dan pembacaan doa pada pernikahan anaknya yang bernama Gendhuk Nicole.
Singkat kata, acara pernikahan pun berjalan lancar. Lady Cempluk merasa
puas dengan nasihat dan doa Tom Gembus kepada mempelai berdua.
Keesokan harinya, Lady Cempluk berbelanja roti ter-ter sebagai
bingkisan untuk semua pihak yang telah membantu. Khusus untuk Tom
Gembus, bingkisan itu diselipi amplop berisi uang. Semua bingkisan pun
diantar ke alamat masing-masing, kecuali bagian Tom Gembus yang belum
karena sudah sore dan hujan. Akhirnya bingkisan itu dibawa pulang lagi.
Celakanya, adik Gendhuk Nicole yang bernama Jon Koplo mengetahui isi bingkisan itu. Dengan diam-diam, cah nylinthis
itu mengambil amplop berisi uang itu. Karena takut terbongkar, dengan
“kreatif”-nya Koplo mencari amplop kosong untuk mengganti amplop yang
tadi telah disobek dan diambil isinya. Sayang, Koplo tidak menemukan
amplop pengganti. Tak kurang akal, ia pun mengambil selembar kertas di
meja dan melipatnya seperti ukuran amplop dan memasukkan ke dalam
bingkisan.
Esok harinya, Cempluk sudah bertamu ke rumah Tom Gembus untuk
mengucapkan terima kasih dan memberikan bingkisan. Setelah merasa cukup,
Cempluk pun pulang.
Sepeninggal Cempluk, Gembus membuka bingkisan, dan menemukan sebuah
kertas berukuran amplop. Setelah dibuka, eee, ternyata hanya selembar
kertas selebaran bertuliskan “Kredit Sepeda Motor Murah, Bunga Ringan”. Tom Gembus langsung tertawa. “Eeealah.. malah kon kridhit montor…!”
Sayangnya, sampai sekarang kesalahpahaman itu tak terkonfirmasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar