Saat masih duduk di bangku SMK, Jeng Janeth dan teman-temannya study tour ke sebuah SMK di Bandung.
“Anak-anak, jangan lupa besok bawa kaos seragam kita yang baru.
Karena kunjungan pertama besok ke SMK terbaik di Kota Bandung, kita
harus tampil yang baik”, pesan Mas Behi, guru sekolah Janeth.
Setelah sampai, rombongan berangkat menuju SMK. Sesampainya di sana,
acara berlangsung sekitar 2 jam. “Aduh, inyong wes gak sabar pengen
belanja neng Cibaduyut dan Cihampelas,” bisik Janeth pada Lady Cempluk,
temannya.
Akhirnya acara itupun selesai. “Anak-anak, acara selanjutnya adalah
jalan-jalan. Ingat, waktu kalian 3 jam. Setelah itu, kumpul lagi di bus.
Oke?” ujar Mas Behi.
“Eh jeng, kita ganti baju dimana ini? Masak pake seragam?” tanya
cempluk ketika turun dari bus. “Mengko golek toilet lah Pluk, tenang
bae,” jawab Janeth.
Namun karena asyik lihat ke sana ke mari, mereka lupa ganti baju,
hingga mereka sampai di sebuah toko pakaian, Cempluk ingin mencoba
sebuah baju. “Jeng, tunggu ngarep kene ya, aku meh nyoba baju sek. Nitip
tasku,” ujar Cempluk menuju kamar ganti.
Jeng Janeth berdiri di dekat kamar ganti, dan tiba-tiba… “Mbak,
celana nomor 35 ada gak,” tanya John Koplo, seorang pembeli pada Jeng
Janeth.
Mak jegagik!!!!
“Aduh, ngapunten mas, saya bukan SPG-nya. Saya juga pembeli di sini. Itu SPG-nya,” jawab Janeth sambil menunjuk seorang SPG.
“Walah, saya kira SPG. Habis banyak yang pake seragam yang sama,” ungkap Koplo sambil cekikikan.
“Duh, gara-gara pake seragam ini, dikira SPG,” batin Janeth.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar